Assalamualaikum teman teman, haalooww semuaaa👋🏻👋🏻👋🏻 di blog ke 6 kali ini aku mau kasih tau apa saja adat istiadat yang ada di Provinsi Maluku, tapi kan Kabupaten/Kota di Maluku sangat banyak yaa, jadi aku pilih salah satunya aja yaa. yaitu Kabupaten Buru Selatan.
Kabupaten Buru Selatan merupakan sebuah Kabupaten di Provinsi Maluku, Kabupaten Buru Selatan ini dibentuk pada 24 Juni 2008 dengan memisahkan diri dari Kabupaten Buru yang sudah ada. Kabupaten ini terletam di pulau Buru, yang meliputi 40% wilayah Selatan Kabupaten ini (yang meliputi pulau Ambalau yang lebih kecil disebelah Tenggara pulau Buru)
Kabupaten Buru Selatan ini terdapat di Maluku Tengah, namun dengan adanya pemekaran wilayah di masa reformasi, Pulau Buru berdiri menjadi 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Buru dan Buru Selatan
Berikut Adat istiadat di Provinsi Maluku di Kabupaten Buru Selatan
1. Perkawinan Adat Sihit Di Pulau Buru, Di Desa Batu Karang Kecamatan Fena Fafan Kabupaten Buru Selatan.
Perkawinan adat pada Desa Batu Karang Kecamatan Fena Fafan Kabupaten Buru Selatan juga memberikan kebebasan bagi kedua belah pihak yang mau melakukan perkawinan dengan cara pihak Laki-laki melakukan perkawinan Sihit (Panjar) terhadap seorang perempuan, baik itu perempuan yang masih dibawah umur dan juga kepada perempuan dewasa yang belum bersuami dan dijadikan sebagai istri.
Adapun jenis penelitian yang di gunakan dalam penulisan ini adalah yuridis empiris atau sosiologis dan bersifat deskriptif yang menggambarkan secara jelas rinci dan sistematis mengenai objek yang diteliti.
bahwa sebenarnya perkawinan Sihit (Panjar) ini sering terjadi pada masyarakat Buru khususnya di Desa Batu Karang dikarenakan adanya alasan Kedua bela pihak sudah saling mengenal dan Pihak perempuan ingin mengantungkan hidup mereka untuk dinafkahi oleh pihak laki-laki, keinginan untuk memiliki istri dan anak yang banyak, faktor Pendidikan, dan tetap ingin melestarikan tradisi perkawinan adat yang sudah menjadi warisan leluhur mereka. Perkawinan Sihit adalah merupakan suatu perkawinan yang bagi masyarakat Adat Buru adalah merupakan perkawinan yang sah dan tidak dapat dipisahkan.
2. Penerapan Adat Toho Wae
Tradisi Toho wae merupakan suatu tindakan yang dilakukan ditenga-tenaga masyarakat
dengan menggunakan peralatan seadanya tampa intrevensi medis. Sunat berasal dari bahasa latin circum berati "sekilingidan caeder berati "memotong sunat adalah tindakan memotong atau menghilankan sebagian atau seluru kulit penutup penis, frenulum dari penis dapat juga
dipotong secara bersamaan dalam prosdur yang dinamakan frenektoni, Sunat merupakan. tradisi yang telah ada sejak lama dan berlangsung sampai sekarang di masyarakat karena berbagai alasan seperti agama maupun sosial budaya. Pengertian sunat secara umum yaitu pemotongan sebagian dari organ kelamin. Bagi laki-laki pelaksanaan sunat hampir sama
disetiap tempat di Indonesia yaitu pemotongan kulup (Qulf) penis laki-laki, sedangkan bagi perempuan yaitu antara daerah yang satu dengan daerah yang lain terkadang berbeda. Ada yang sebatas pembuangan sebagian dari klenit (klitoris) dan ada juga yang sampai memotong bibir kecil vagina, Masyarakat Desa Waewali berpandangan bahwa tidak
ada yang salah dengan adat Toho Wae yang selama ini mereka lakukan. Mereka menganggap bahwa secara posetif Toho Wae dilaksanakan untuk tujuan kebersihan dan kewajiban bagi masyarakat Desa, sehingga hampir setiap anak perempuan di Desa waewali pasti malakukuan Toho Wae. di sini terlihat masyarakat Desa Waewali telah memaknai jika Toho Wae adalah wajib.
Nah contoh di atas itu beberapa adat istiadat yang belum terlalu terkenal yaa
Makanan khasnya Maluku adalah
1. Makan Patita
Upacara adat makan Patita merupakan upacara adat makan bersama yang dilakukan bersama masyarakat Maluku.
2. Adat Nyuci Negeri Soya
Upacara adat nyuci negeri Soya merupakan upacara adat membersihkan negeri. Selain itu, upacara ini juga bermakna untuk menyucikan diri dari perasaan dengki, perseteruan, maupun curiga mencurigai.
Upacara adat dilakukan pada minggu kedua bulan Desember yang dipimpin oleh Upulatu atau raja. Ada sejumlah rangkaian dalam upacara adat nyuci negeri Soya ini, yaitu pembersihan negeri, naik ke Gunung Sirimau, upacara adat cuci negeri, cuci air (Wai Werhalouw dan Unuwei) dan masuk kain gandong.

Sekian dari sayaa, maaf jika ada kekurangan wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh 👋🏻👋🏻👋🏻
Komentar
Posting Komentar